BBN Ekonomis dari Minyak Kemiri
Kemiri minyak atau kemiri sunan, yang dalam Bahasa Latin disebut aleurites trisperma,
bisa menjadi alternatif bahan bakar nabati (BBN) biodiesel yang
ekonomis. Jika digunakan untuk menggerakkan diesel, bahan bakar dari
kemiri minyak ini terbukti lebih efisien dibanding solar atau bahan
bakar nabati lainnya.
Dibyo Pranowo, Peneliti Bioenergi Balai
Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Kementerian
Pertanian, di Sukabumi, Sabtu 28 Januari 2012, menjelaskan bahwa satu
liter bahan bakar dari kemiri minyak ini bisa untuk menghidupkan
generator selama 240 menit. Sementara itu, solar hanya selama 62 menit
dan jarak pagar hanya 145 menit. "Tanaman kemiri minyak dalam satu
hektar per tahun bisa menghasilkan 10-12 ton buah," ujar Hendru Nugroho,
Direktur PT Bahtera Hijau Lestari (BHL), perusahaan yang bekerjasama
dengan Balittri.
Dari sisi produksi, kemiri minyak lebih efisien
dibandingkan dengan tanaman jarak yang bisa menghasilkan 1,5 ton, dan
sawit menghasilkan 6 ton per satu hektar per tahunnya. Sementara itu,
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Widjajono Partowidagdo,
mendukung proyek yang dikerjakan Balittri dan PT BHL itu dalam
mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
“Kemiri ini
menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM, agar
pemakaian BBM-nya berkurang. BBM ini menurut saya, harus dikurangi
sebanyak mungkin, karena kalau kita tidak memakai BBM pada dasarnya kita
tidak perlu mengurangi subsidi BBM, sudah dengan sendirinya subsidinya
berkurang,” ujar Widjajono. Berdasarkan catatan Balittri, endosperma
biji tanaman ini mengandung minyak dengan komposisi terdiri atas asam
palimitat 10 persen, asam stearat 9 persen, asam oleat 12 persen, asam
linoleat 19 persen, dan asam a-elaeostearat 51 persen.