Sepeda Motor Listrik Hemat Energi dan Ramah Lingkungan
Sepeda
motor listrik ternyata mampu menghemat biaya energi hingga 90 persen
dibandingkan dengan penggunaan sepeda motor berbahan bakar bensin.
Bahkan, kendaraan otomotif ini tergolong ramah lingkungan karena tidak
mengeluarkan asap dan suara bising. Teknologi ini diharapkan terus
disempurnakan sebagai salah satu alternatif untuk adaptasi terhadap
perubahan iklim.
Hal itu dijelaskan Teguh P Santoso, Manajer Pemasaran Divisi E-Moto PT
Modern Photo Tbk, Kamis (7/6), pada pameran perkembangan teknologi
transportasi di Jakarta.
Sepeda motor listrik (E-Moto/Elektrik Motor) yang telah diluncurkan pada
Februari 2007 itu menggunakan energi 1,5 kilowatt jam (kWh) untuk
menempuh jarak 80 kilometer pada jalan datar. Saat ini tarif dasar
listrik untuk 1 kWh mencapai Rp 600, sehingga beban biaya listrik untuk
jarak 80 kilometer itu hanya Rp 900.
Sedangkan untuk menempuh jarak 80 kilometer, sepeda motor konvensional
diperkirakan membutuhkan bahan bakar bensin hingga 2 liter. Dengan
demikian, sepeda motor itu terbebani biaya pembelian bensin Rp 9.000
untuk jarak yang sama.
"Sepeda motor listrik saat ini memang memiliki berbagai kelemahan. Tetapi, teknologi ini akan terus dikembangkan," kata Teguh.
Menurut teknisi E-Moto, Arnold Butarbutar, tiga komponen utama, yaitu
baterai, dinamo, dan pengontrol kecepatan, saat ini masih diimpor dari
China.
Pada saat pameran yang diselenggarakan Departemen Perindustrian ini, di
antara pengunjung yang mencobanya terkesan dengan tidak adanya suara
ataupun asap yang keluar dari knalpot sepeda motor listrik itu.
Arnold menjelaskan, kecepatan maksimum sepeda motor listrik itu hanya
45-50 km per jam. Berbeda dengan aki, elemen baterai yang digunakan
mirip dengan baterai telepon genggam yang tanpa perawatan khusus,
seperti mengisi air aki secara rutin. "Baterai cukup di-charge (diisi
listrik) ulang, setiap kali listrik habis," jelas Arnold.
Sistem baterai itu dilengkapi dengan peralatan yang mampu menghentikan
arus listrik utama, ketika baterai sudah penuh menyimpan listrik.
Diperkirakan baterai akan melemah hingga dua tahun, dan harus diganti
dengan baterai baru yang saat ini harganya mencapai Rp 500.000 per unit.
(NAW)