Kisah Sukses Pengusaha Baja Dan Terkaya Dunia
Lakshmi Niwas Mittal lahir 15 Juni 1950 merupakan seorang Pengusaha Baja
Terbesar di Dunia, yang mempunyai kekayaan senilai 32 Milyar USD atau
sekitar 288 Trilyun Rupiah, yang menempati rumah mewahnya di London
senilai Rp. 1 Triliun rupiah, bertetangga dengan orang-orang terkaya di
dunia seperti Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei dan Raja Al Fahd dari
Arab Saudi.
Lakshmi Mittal ini sendiri merupakan orang terkaya di London juga di
asia, mengalahkan kekayaan Sri Ratu Inggris, pemimpin negara yang pernah
menjajah negaranya Mittal yaitu India. Dan Hebatnya Lagi, Mittal ini
memulai kerajaan bisnisnya dari sebuah daerah di Waru yang merupakan
lintas Sidoarjo Surabaya, Indonesia.
Lahir dari keluarga miskin di Sidalpur, Churu, Rajashtan India. Saat
kecil, ia dan keluarganya tinggal di sebuah rumah yang dihuni oleh 20
orang. Mereka hanya tidur di lantai, yang kadang beralaskan rotan. Untuk
memasak, mereka membuat perapian dari tumpukan batubata di belakang
rumah yang dibangun oleh kakeknya.
Lakshmi Mittal sendiri merupakan anak dari keluarga Mohan. Mohan ayah
dari Mittal ini memberikan nama awalan Lakshmi di depan nama
anak-anaknya, yang berarti Dewa Kekayaan. Mohan merupakan orang tua yang
mementingkan pendidikan buat anak-anaknya, ia sadar bahwa pendidikan
merupakan bekal sukses buat anak-anaknya. Untuk itu, Mohan yang tahan
kerja keras, berani mengajak keluarganya bermigrasi dari tempat
kelahiran mereka di sebelah barat India, ke sebelah timur India, agar
anak-anaknya bisa menempuh pendidikan yang lebih baik di wilayah timur
India ini.
Mohan, si ayah memulai usaha di bidang baja, dengan membuat pabrik
kecil. Mittal sambil kuliah, membantu ayahnya di bengkel baja. Mittal
mewarisi semangat kerja keras ayahnya dan juga ia termasuk anak yang
cerdas dan teliti. Sambil kuliah dan bekerja membantu ayahnya di pabrik
baja milik ayahnya itu, Mittal berpikir bagaimana cara mengembangkan
pabrik itu menjadi lebih besar. Namun, kondisi lingkungan berkata lain.
Kondisi negaranya yang mengenakan pajak yang tinggi, hampir 97% dan
adanya pembatasan kuota, memaksa Mittal berpikir mencari alternatif
lain.
Setelah menamatkan pendidikannya dan berkeluarga dengan anaknya yang
baru berumur 1 tahun, Mittal melihat adanya peluang baru berkembang dan
kesempatan besar di negara Indonesia. Ia pun memutuskan untuk merantau
ke luar dari India menuju Indonesia. Keberanian ayahnya merantau dari
sebelah barat ke timur India, membuat Mittal jauh lebih berani merantau
ke luar negaranya.
Dengan membawa istri dan anaknya yang baru berumur 1 tahun, Mittal
bermigrasi ke Surabaya, tepatnya di Waru Sidoarjo. Di negara kita ini,
ia hanya mempunyai saudara, yaitu saudara perempuannya yang terlebih
dahulu sudah datang ke Indonesia menikah dengan warga negara Indonesia
keturunan India yang berwirausaha di bidang Tekstil.
Dengan segala keterbatasan bahasa, Mittal merekrut Nur Saidah, warga
lokal untuk membantunya mendirikan usaha. Mittal waktu itu masih belum
bisa berbahasa Indonesia dan bahasa Inggrisnya pun tidaklah sempurna. Ia
mendirikan pabrik baja kecil di daerah Waru, perbatasan
Sidoarjo-Surabaya (kira-kira, kenapa. Area pabriknya merupakan daerah
terpencil, dimana banyak orang menyebutnya sebagai “daerah tempat jin
buang anak”.
Ia
kemudian menjadi sukses dengan membeli pabrik-pabrik baja yang merugi
dan mengubahnya menjadi pabrik-pabrik yang berhasil. Ia diperkirakan
mempunyai kekayaan sejumlah AS$25 miliar (Maret 2005). Dia merupakan
orang terkaya di Britania menurut Sunday Times Rich List 2005. Dia
memegang aset baja di Afrika Selatan, Polandia, Indonesia, dan
Kazakhstan. Pada 2002 ia terlibat skandal politik disebut Garbagegate
dengan Perdana Menteri Britania Raya Tony Blair ketika dirasakan
sumbangan Mittal kepada Partai Buruh (sebesar £ 2 juta atau sekitar Rp.
35 miliar) telah mengakibatkan Blair membuat keputusan yang
menguntungkan bagi Mittai dalam sebuah transaksi bisnis. Dia merupakan
orang terkaya di asia berkat kerja keras dan ketekunan.
Ia membeli rumah termahal dalam sejarah, Kensington Mansion, senilai US$
128Juta (1,3 Triliun rupiah) Ia juga menikahkan putrinya, Vanisha,
dengan sebuah pesta pernikahan paling mewah abad 20. Konon untuk pesta
itu, ia menghabiskan dana US$ 50Juta (500 Milyar).